-->

Sinopsis The Admiral: Roaring Currents (2014) - Film Korea

Imdb: 7.2/10
Pemeran: Choi Min-sik
Genre: Aksi, Sejarah, Perang
Negara: Korea Selatan
Rilis: 30 Juli 2014
Durasi Tayang: 128 Menit
Bahasa: Korean
Sutradara: Kim Han-Min
Penulis Skenario: Jun Chul-Hong, Kim Han-Min
Produser: Kim Han-Min
Sinematografer: -
Distributor: CJ Entertainment
Judul Lainnya: Myeongryang / 명량

Film ini disutradarai dan ditulis bersama oleh Kim Han-min. Berdasarkan Sejarah Pertempuran Myeongnyang, Film ini dibintangi oleh Choi Min-sik sebagai komandan angkatan laut Korea Yi Sun-sin.


Pembuatan film mulai 28 Januari 2013 dan selesai 21 Juli 2013, kemudian rilis di  bioskop di Korea Selatan pada tanggal 30 Juli 2014.

"Roaring Current" terjual 4.759.288 tiket di box office Korea Selatan dalam 5 hari pertama peluncurannya. Film ini merupakan film pertama yang pernah melampaui 4 juta tiket penjualan di Korea Selatan. Selain itu, pada tanggal 3 Agustus 2014, "Roaring Current" terjual sebanyak 1.253.653 tiket yang merupakan jumlah hari terlama terbanyak di box office Korea Selatan sampai tanggal tersebut.

Pada tanggal 10 Agustus 2014, "Roaring Current" melampaui 10.000.000 juta penjualan tiket dan menjadi film ke-12 yang melewati ambang batas di box-office Korea Selatan. "Roaring Current" juga melampaui 10 juta tiket dalam 12 hari, yang merupakan yang tercepat sampai saat ini.

Pada tanggal 16 Agustus 2014, "Roaring Current" menjadi film terlaris sepanjang masa di Korea Selatan. Pada pukul 11.30, "Roaring Current" terjual 13,62 juta tiket melebihi "Avatar."

Pada tanggal 19 Agustus 2014, pada hari yang ke 21 sejak diluncurkan, "Roaring Current" menjadi film pertama yang melampaui 15 juta penjualan tiket di box office Korea Selatan.

Sinopsis:

Film ini mengisahkan tentang pertempuran "the Battle of Myeongryang" yang terjadi pada tanggal 26 Oktober 1597. Dimana seorang Admiral bernama Yi Sun-sin (Choi Min-sik), kembali ditugaskan untuk memimpin angkatan laut Dinasti Joseon setelah dirinya sempat dipenjara dan disiksa karena sikapnya yang dinilai bertentangan dengan perintah kaisar. Penyebabnya adalah kondisi darurat dikarenakan Jepang dibawah komando Wakisaka Yasuharu (Cho Jin-woong) berniat melancarkan invasi kedua mereka dan berupaya menduduki wilayah milik Dinasti Joseon.

Namun untuk menghadapi masalah tekanan invasi Jepang, Dinasti Joseon sedang dalam masalah besar, karena setelah mengalami kekalahan telak di Pertempuran sebelumnya, armada angkatan laut milik Dinasti Joseon telah hancur dan hanya menyisakan 12 kapal dari perang tersebut. Jumlah yang mustahil untuk menang apabila dibandingkan dengan kapal perang milik pasukan Jepang yang berjumlah 330 kapal. Kondisi tersebut kemudian menimbulkan keputusasaan dan menciptakan keinginan untuk menyerah yang menerpa pasukan milik Yi Sun-sin. Namun Yi Sun-sin tetap teguh dengan pendiriannya, dia menolak untuk menyerah dan kalah sebelum berperang. Yi memiliki waktu yang sedikit untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri dari pasukannya, guna mempersiapkan kapal perang serta merancang pertahanan untuk menghadapi armada perang Jepang yang jumlahnya jauh di atas mereka.

Yi menyadari bahwa pasukan Dinasti Joseon masih memiliki keunggulan penguasaan terhadap wilayah pertempuran, Yi kemudian mengirimkan mata-matanya untuk memastikan seberapa besar kekuatan armada Jepang yang dipimpin oleh Laksamana Wakisaka Yasuharu, guna mempersiapkan dan menentukan strategi perang yang paling tepat untuk menghadapi pasukan Jepang.

Namun fakta yang mereka temukan begitu mengagetkan bagi Yi dan pasukan yang dipimpinnya, ternyata Wakisaka telah digantikan oleh Kurushima (Ryu Seung-ryong). Kurushima sendiri merupakan seorang bajak laut yang ditunjuk langsung oleh kaisar Jepang untuk mengobarkan api pertempuran melawan Korea. Sementara pasukan Wakisaka hanya bertugas memberikan dukungan.

Yi memutuskan untuk tetap memberikan perlawanan terhadap serangan yang dibangun oleh Jepang, dan menggiring mereka ke selat Myeong-Nyang di lepas pantai barat daya Semenanjung Korea, yaitu sebuah wilayah yang Yi ketahui sebagai wilayah dengan cuaca ekstrim yang sering berubah-ubah dan arusnya yang sangat kuat dan berbahaya.

Laksamana YI mempersiapkan senjata besar yang mampu memuat puluhan peluru mematikan di atas beberapa kapal Korea yang tersisa, dengan gagah berani dia bersama pasukannya berlayar menggunakan kapalnya untuk berhadapan langsung dengan pasukan Jepang. Meski Yi sendiri masih memiliki keraguan, apakah tipu muslihat dan keberanian dari pasukannya akan cukup untuk menarik angkatan laut Jepang masuk ke dalam perangkap yang dia buat.

Pemeran:

Choi Min-sik - Yi Sun-sin
Ryu Seung-ryong - Kurushima Michifusa
Cho Jin-woong - Wakisaka Yasuharu
Kim Myung-gon - Tōdō Takatora
Jin Goo - Lim Jun-young, pramuka Yi Sun-sin
Lee Jung-hyun - Ibu Jeong, istri Lim
Kwon Yul - Yi Hoe, putra Yi Sun-dosa
Tidak ada Min-woo - Haru
Kim Tae-hoon - Kim Jung-geol
Lee Seung-joon - Kapten Ahn
Ryohei Otani - Junsa, seorang pembelot Jepang dan mata-mata untuk Yi Sun-sin
Park Bo-gum - Bae Su-bong
Kim Won-hae - Bae Seol
Kim Kang-il - Katō Yoshiaki
Lee Hae-yeong - Captain Song
Jang Jun-nyeong - Letnan Nah
Moon Yeong-dong - Kim Dol-son
Yoo Soon-woong - Penatua Kim
Kim Gil-dong - Kapten Hwang
Choi Deok-moon - Captain Song
Park No-sik - Kapten Kim
Kim Hyeon-tae - Ok-hyeong
Kang Tae-young - Kimura
Kim Gu-taek - Bae Hong-suk
Joo Seok-tae - Katsura
Jo Bok-rae - Oh Sang-goo
Go Kyung-pyo - Oh Duk-yi
Nam Kyung-eup - Kwon Yul