-->

Sinopsis Seven Samurai (1954) - Film Jepang


Imdb: 8.7/10
Pemeran: Takashi Shimura, Yoshio Inaba, Daisuke Katō, Seiji Miyaguchi, Minoru Chiaki, Isao Kimura, Toshiro Mifune
Genre: Petualangan, Aksi, Drama
Negara: Jepang
Rilis: 26 April 1954
Durasi Tayang: 207 menit
Bahasa: Japanese
Sutradara: Akira Kurosawa
Penulis Skenario: Akira Kurosawa, Shinobu Hashimoto, Hideo Oguni
Produser: Sōjirō Motoki
Sinematografer: Asakazu Nakai
Perusahaan Produksi: Toho
Distributor: Toho
Judul Lainnya: Shichinin no Samurai / 七人の侍


Sinopsis:

Sekelompok penjahat bandit perusak menghampiri sebuah desa di gunung. Pemimpin bandit itu menyadari bahwa mereka sudah pernah merampok desa ini sebelumnya, dan memutuskan untuk membiarkan desa ini dan menunggu hingga musim panen yang akan tiba dalam beberapa bulan lagi. Seorang penduduk kemudian mendengar rencana para bandit tersebut secara tidak sengaja. Informasi ini menyebabkan para penduduk desa mulai terpecah belah. Ada yang beranggapan bahwa mereka harus menyerahkan hasil panen mereka, namun ada juga yang ingin bertempur melawan bandit. Dalam kebimbangan, mereka kemudian pergi menuju tetua desa, yang menyatakan bahwa mereka harus bertempur, dengan cara menyewa samurai untuk membantu mereka mempertahankan desa mereka. Beberapa penduduk kemudian mempermasalahkan usulan dari tetua ini, mereka berpikir bahwa menyewa samurai cukup mahal dan meyakini bahwa samurai bernafsu pada wanita muda. Tetapi mereka tidak punya pilihan lain. Menyadari bahwa para penduduk tidak memiliki apa pun untuk dipersembahkan selain makanan, maka para tetua menyuruh penduduk untuk "mencari samurai yang kelaparan".

Para pria kemudian pergi menuju kota, namun menemui kegagalan pada awalnya, karena tawaran mereka tidak ditanggapi oleh setiap samurai mereka tanyai. Ketika sepertinya semua harapan telah hilang, mereka menjadi saksi dari seorang samurai, Kambei, yang menyelamatkan bocah laki-laki yang disandera oleh seorang pencuri. Saat Kambei berjalan menyusuri kota, seorang samurai muda, Katsushiro, meminta Kambei agar dia dapat menjadi murid Kambei. Kambei menolak dan memaksa Katsushiro untuk berjalan setara dengannya sebagai teman.

Menyaksikan hal itu, para petani meminta Kambei untuk membantu mempertahankan desa mereka. Kambei menerima tawaran dari para pria dari desa dan mereka sangat gembira. Kambei, dengan bantuan teman barunya Katsushiro, merekrut empat samurai tak bertuan (ronin), yang masing-masing dengan keahlian dan kepribadian khusus: Gorobei Katayama, samurai yang pandai dan baik hati; Heihachi, samurai yang mempunyai selera humor yang tinggi dan kemampuan pedang yang lumayan; Shichiroji yang merupakan teman lama Kambei; dan Kyuzo adalah samurai ahli pedang yang pendiam. Walaupun pada awalnya Kambei telah memutuskan bahwa diperlukan tujuh samurai, dia berencana akan berangkat menuju desa dengan hanya empat orang samurai yang terpilih, karena keterbatasan waktu. Penduduk desa meminta kapada Kambei untuk mengikutsertakan Katsushiro. Dengan sedikit desakan itu dia setuju. Seorang pria yang aneh dan kikuk bernama Kikuchiyo, yang telah ditolak Kambei untuk misi ini, mengikuti mereka ke desa dari kejauhan, mengabaikan protes dan upaya para samurai untuk mengusir dia pergi.

Ketika para samurai tiba di desa, penduduk desa meringkuk ketakutan di dalam rumah mereka masing-masing, melindungi diri dan anak perempuan mereka dari samurai yang mereka anggap berbahaya. Para samurai kemudian merasa terhina dengan sambutan dingin dari penduduk desa, dan meminta penjelasan dari tetua desa. Tiba-tiba, alarm dibunyikan; para penduduk desa, yang takut dengan kembalinya para bandit, mreka segera keluar dari tempat persembunyian mereka dan memohon untuk dilindungi oleh para samurai yang baru tiba. Ternyata Kikuchiyo yang telah membunyikan alarm palsu. Dia memarahi para penduduk desa yang terlalu panik, karena mendekati samurai untuk memohon bantuan, setelah tak mau menyambut kedatangan mereka ke desa. Di sini Kikuchiyo menunjukkan bahwa dia mempunyai kecerdikan di balik sikapnya yang kasar. Keenam samurai menerima dia sebagai anggota mereka yang ketujuh, menyempurnakan kelompok pengelana sebagai "Tujuh Orang Samurai." Penduduk desa memberikan mereka nasi putih, yang berharga bagi penduduk desa, karena biasa mereka hanya mengkonsumsi milet.

Selama mereka mengatur strategi untuk mengepung musuh, para penduduk desa dan samurai perlahan mulai saling percaya satu sama lain. Para samurai mendengar bahwa beberapa penduduk desa telah membunuh dan merampok samurai lain yang telah kabur pada masa lalu. Mereka terkejut dan merasa marah. Kyuzo bahkan ingin membunuh semua orang di desa. Kikuchiyo pun menginginkan para samurai yang lain mengabaikan kerja keras para petani dalam bertahan hidup di tengah intimidasi dari kelas ksatria. Hal ini menyebabkan Kambei mengetahui bahwa Kikuchiyo adalah anak seorang petani. "Tetapi siapa yang membuat mereka menjadi seperti ini?", dia bertanya, "Kalian lah yang telah melakukannya!". Samurai yang tadinya marah berubah menjadi malu, dan ketika tetua desa, yang datang setelah mendengar keributan hebat ini, menanyakan apakah ada masalah, Kambei dengan rendah diri menanggapi bahwa tidak ada masalah apa pun yang tejadi.

Persiapan untuk pertahanan penduduk desa berlangsung cepat, termasuk pembangunan kubu pertahanan dan pelatihan para petani untuk bertempur. Katsushiro, samurai yang termuda, mulai tertarik pada Shino, seorang putri salah satu penduduk desa. Shino dipaksa oleh ayahnya, Manzo, untuk menyamar sebagai laki-laki. Manzo berharap penyamaran ini akan melindungi putrinya dari para samurai yang dia duga selalu haus pada gadis muda.

Saat waktu penyerangan mendekat, dua kelompok bandit telah dibunuh. Salah satu bandit ditangkap lalu kemudian memberitahukan lokasi kemah bandit. Tiga orang samurai, bersama Rikkichi, pemandu dari desa, memutuskan untuk melakukan penyerangan pencegahan untuk berjaga-jaga. Hasilnya banyak bandit yang berhasil dibunuh, namun salah satu samurai, Heihachi, terkena tembakan. Kemah bandit dibakar dan pada saat itu muncul seorang wanita, dia melihat Rikichi dan berjalan kembali ke dalam kobaran api. Rikichi menyatakan bahwa wanita itu adalah istrinya, yang telah diculik dan diperkosa.

Saat para bandit tiba, mereka dikacaukan oleh kubu pertahanan yang telah disiapkan oleh para samurai. Beberapa bandit kemudian terbunuh saat mereka mencoba menaiki barikade maupun melintasi parit-parit. Namun bagaimana pun juga, pasukan bandit ini memiliki tiga musket, yang mampu mempertahankan diri mereka sendiri. Kyuzo memutuskan untuk melakukan penyerangan untuk mengambil salah satu musket dan kembali dalam beberapa jam mendatang. Kikuchiyo, yang telah cemburu akan pujian dan penghormatan yang Kyuzo dapatkan, terutama dari Katsushiro, kemudian meninggalkan posnya untuk mengambil musket lainnya, meninggalkan rombongan para petani yang berada di bawah wewenangnya. Walau Kikuchiyo berhasil, para bandit menyerang pos yang dia tinggalkan sehingga beberapa petani terbunuh. menanggapi hal itu, Kambei harus menyediakan bala bantuan dari pos utama untuk mengatasi para bandit, yang mengakibatkan kekurangan tenaga saat pemimpin bandit menyerang pos utama ini. Meskipun serangan bandit akhirnya dapat diatasi, Gorobei tewas tertembak dan juga terungkap bahwa Yohei, teman dari Kikuchiyo, terbunuh di poskonya.

Selain pertahanan, strategi para samurai adalah untuk membiarkan para bandit memasuki celah pada kubu pertahanan satu per satu, melewati semacam "dinding" tombak, dan kemudian membunuh musuh yang masuk sendirian tersebut setelah "dinding" ditutup kembali. Hal ini beberapa kali berhasil dilakukan. Pada malam yang kedua, Kambei menginstruksikan para samurai mempersiapkan pertempuran terakhir yang menentukan. Malam itu, hubungan asmara Katsushiro kemudian terungkap. Karena kegemparan awal ini, petualangan asmara Katsushiro memberikan semacam kelegaan kepada para petempur.

Ketika pagi mulai terbit dan para bandit menyerang mereka, Kambei memerintahkan pasukannya agar membiarkan bandit yang tersisa untuk masuk sekaligus. Dalam pertempuran ini, sebagian besar bandit berhasil dibunuh, tetapi pemimpin bandit berlindung di pondok yang tidak terlihat. Kemudian pemimpin bandit menembak Kyuzo dari pondok yang terlindungi tersebut, dan berhasil membunuh Kyuzo. Katsushiro tersentak dan berusaha untuk melawan atas apa yang telah menimpa pahlawannya. Tetapi Kikuchiyo yang juga sangat marah maju menyerang mendahului Katsushiro, yang mengakibatkan dia tertembak di bagian perut. Walaupun terluka dengan sangat parah, Kikuchiyo berhasil membunuh pemimpin bandit sebelum dia juga akhirnya meninggal. Dalam kelelahan, Kambei dan Shichiroji dengan sedih menyatakan "Kita berhasil selamat sekali lagi," saat Katsushiro meratapi kepergian para sahabatnya yang gugur. Pertempuran ini akhirnya dimenangkan pihak para penduduk desa.

Tiga samurai yang selamat, Kambei, Katsushiro, dan Shichiroji, mengamati para penduduk desa yang dengan gembira mulai menanam kembali. Para samurai menunjukkan hubungan antara kelas petani dengan ksatria: walaupun mereka berhasil menang demi para petani, mereka telah kehilangan nyawa dari teman-teman mereka dan berusaha untuk tidak menunjukkan rasa kehilangan itu.